Dalam dunia Ultimate Fighting Championship (UFC) yang kompetitif, kemampuan untuk mengakhiri pertarungan secara meyakinkan adalah tanda keunggulan seorang petarung. Charles Oliveira, bintang asal Brasil, menduduki puncak daftar petarung dengan jumlah kemenangan 'finish' (penyelesaian) terbanyak, menegaskan reputasinya sebagai salah satu grappler paling berbahaya di oktagon. Diikuti ketat oleh Jim Miller dan Donald Cerrone, daftar ini menyoroti dominasi para veteran yang konsisten menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghentikan lawan mereka, baik melalui knockout (KO) maupun submission.

Penyelesaian (Finish): Dalam konteks UFC dan seni bela diri campuran (MMA), 'finish' atau penyelesaian mengacu pada kemenangan yang diraih sebelum durasi penuh pertarungan berakhir. Ini dapat dicapai melalui knockout (KO), technical knockout (TKO), atau submission (kuncian yang membuat lawan menyerah).
Penyelesaian (finish) dalam seni bela diri campuran (MMA), khususnya di UFC, bukan sekadar kemenangan, melainkan pernyataan dominasi yang tak terbantahkan. Kemampuan untuk mengakhiri pertarungan sebelum bel terakhir tidak hanya memukau penonton tetapi juga menjadi indikator utama keterampilan, kekuatan, dan 'naluri pembunuh' seorang petarung. Daftar petarung dengan finish terbanyak ini merefleksikan para individu yang secara konsisten mampu memaksakan kehendak mereka atas lawan, mengukuhkan status mereka sebagai elit dalam olahraga ini.
Analisis Dominasi Penyelesaian dalam UFC
Para petarung yang menduduki peringkat teratas dalam daftar penyelesaian sering kali dikenal karena gaya bertarung yang agresif dan berorientasi pada hasil. Mereka tidak hanya berusaha memenangkan poin, tetapi secara aktif mencari celah untuk mengakhiri pertarungan. Ini membutuhkan kombinasi keahlian teknis yang tinggi, fisik prima, dan mentalitas pantang menyerah. Baik melalui pukulan bertubi-tubi yang menghasilkan KO atau teknik kuncian yang memaksa tap-out (submission), setiap finish adalah puncak dari strategi dan eksekusi yang sempurna. Konsistensi dalam meraih finish juga menunjukkan daya tahan karir yang luar biasa, karena petarung-petarung ini telah berkompetisi di level tertinggi selama bertahun-tahun, beradaptasi dengan berbagai lawan dan gaya bertarung.
Gaya Bertarung dan Strategi Penyelesaian
Pola finish yang berbeda seringkali mencerminkan gaya bertarung spesifik dari seorang petarung. Contohnya, Charles Oliveira dengan rekor submission yang mengesankan, menunjukkan dominasinya dalam pertarungan di lantai. Keahliannya dalam Jiu-Jitsu Brasil memungkinkannya untuk mengunci lawan dalam posisi berbahaya dan memaksa mereka menyerah. Di sisi lain, petarung seperti Derrick Lewis terkenal dengan kekuatan KO-nya yang brutal, seringkali mengakhiri pertarungan dengan satu pukulan yang tepat. Perbedaan ini tidak hanya membuat pertarungan lebih menarik tetapi juga menyoroti keragaman strategi yang dapat digunakan untuk meraih penyelesaian.
Warisan Petarung dengan Rekor Penyelesaian Tinggi
Petarung dengan banyak finish meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam sejarah UFC. Nama-nama seperti Charles Oliveira, Jim Miller, dan Donald Cerrone tidak hanya dihormati karena kemenangan mereka, tetapi juga karena cara mereka meraih kemenangan tersebut—dengan penuh gaya dan seringkali dramatis. Setiap finish menjadi sorotan (highlight) yang akan ditonton berulang kali oleh penggemar, memperkuat citra mereka sebagai penghibur sejati di oktagon. Kemampuan untuk mengakhiri pertarungan lebih cepat juga dapat memperpanjang umur karir seorang petarung dengan meminimalkan kerusakan yang diterima dalam pertarungan penuh tiga atau lima ronde.
Tren Geografis dalam Kemenangan Penyelesaian
Menariknya, analisis petarung dengan finish terbanyak seringkali menunjukkan dominasi dari negara-negara tertentu, terutama Amerika Serikat dan Brasil. Kedua negara ini memiliki sejarah panjang dan kaya dalam pengembangan seni bela diri campuran dan disiplin ilmu yang mendasarinya seperti gulat, tinju, dan Jiu-Jitsu Brasil. Lingkungan pelatihan yang kuat dan banyaknya talenta yang muncul dari daerah-daerah ini berkontribusi pada produksi petarung yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki etos untuk selalu mencari penyelesaian. Petarung-petarung dari negara-negara ini seringkali tumbuh dalam budaya kompetitif yang mendorong mereka untuk selalu berusaha mengakhiri pertarungan dengan cara yang paling meyakinkan.
Tantangan dan Evolusi
Seiring dengan evolusi MMA, tingkat persaingan di UFC terus meningkat. Setiap petarung semakin lengkap dalam kemampuan striking, grappling, dan ground game mereka, membuat finish menjadi semakin sulit diraih. Namun, para petarung teratas dalam daftar ini adalah bukti bahwa dengan dedikasi, inovasi, dan kemauan untuk mengambil risiko, finish masih merupakan aspek vital dari olahraga ini. Mereka adalah contoh hidup bahwa kekuatan mental dan fisik, dikombinasikan dengan teknik yang diasah, dapat membuka jalan menuju kemenangan yang paling definitif.
Poin penting
Dominasi Petarung Elit
- Charles Oliveira memimpin daftar dengan rekor 20 finish, menunjukkan dominasi luar biasa dalam kategori ini.
- Jim Miller mengikuti dengan 19 finish, menegaskan posisinya sebagai veteran yang konsisten di oktagon.
- Donald Cerrone, Derrick Lewis, dan Matt Brown melengkapi lima besar, semuanya dikenal karena kemampuan mereka mengakhiri pertarungan secara spektakuler.
Variasi Gaya Penyelesaian
- Charles Oliveira menonjol dengan 16 submission, menjadikannya spesialis ground game yang mematikan.
- Derrick Lewis menunjukkan kekuatan striking yang luar biasa dengan 15 KO, tanpa satu pun submission.
- Petarung seperti Jim Miller dan Donald Cerrone memiliki kombinasi KO dan submission yang seimbang, menunjukkan kemampuan bertarung all-around mereka.
Peringkat teratas
1. Charles Oliveira (No. 1) - 20 Finish
Charles Oliveira, petarung asal Brasil, adalah pemegang rekor finish terbanyak dalam sejarah UFC. Dengan total 20 penyelesaian, ia secara khusus dikenal karena keahlian luar biasanya dalam submission, dengan 16 kemenangan diraih melalui kuncian. Kemampuannya untuk bertransisi cepat dari striking ke grappling dan mengeksekusi berbagai teknik submission menjadikannya ancaman konstan di lantai oktagon. Ia adalah contoh sempurna seorang grappler elit yang mampu mengakhiri pertarungan dengan cara yang paling meyakinkan, seringkali membalikkan keadaan dalam situasi sulit dan menciptakan momen-momen tak terlupakan.
2. Jim Miller (No. 2) - 19 Finish
Jim Miller, petarung veteran Amerika Serikat, menduduki peringkat kedua dengan 19 finish. Rekornya mencakup 6 KO dan 13 submission, menunjukkan keseimbangan yang mengesankan antara kemampuan striking dan grappling. Miller adalah petarung yang tangguh dan selalu menghadirkan pertarungan sengit, dengan rekam jejak panjang di UFC yang membuktikan adaptabilitas dan kemampuannya untuk mengakhiri lawan dengan berbagai cara. Ia dikenal karena daya tahannya yang luar biasa dan kemauan untuk bertukar pukulan atau terlibat dalam pertarungan di lantai, selalu mencari peluang untuk mengamankan finish.
3. Donald Cerrone (No. 3) - 16 Finish
Donald Cerrone, juga dari Amerika Serikat, berada di posisi ketiga dengan 16 finish. Dikenal sebagai 'Cowboy', ia memiliki 10 kemenangan KO dan 6 submission, menyoroti profilnya sebagai petarung serba bisa yang ahli dalam striking dan grappling. Cerrone adalah salah satu petarung paling aktif dalam sejarah UFC, yang tidak pernah takut untuk menerima pertarungan. Gaya bertarungnya yang mendebarkan, dikombinasikan dengan kemampuan untuk menyelesaikan pertarungan dari posisi apa pun, telah membuatnya menjadi favorit penggemar dan salah satu ikon olahraga ini selama bertahun-tahun.
4. Derrick Lewis (No. 4) - 15 Finish
Derrick Lewis, petarung kelas berat dari Amerika Serikat, berbagi peringkat keempat dengan 15 finish. Yang menarik, semua kemenangannya diraih melalui KO, menegaskan reputasinya sebagai salah satu striker paling menakutkan di divisi kelas berat. Lewis dikenal karena kekuatan pukulannya yang dahsyat, yang memungkinkannya untuk mengakhiri pertarungan dengan satu pukulan saja, bahkan dari posisi yang tampaknya tidak menguntungkan. Meskipun ia tidak memiliki kemenangan submission dalam daftar ini, kekuatan KO-nya yang fenomenal sudah cukup untuk menempatkannya di antara para finisher teratas UFC.
5. Matt Brown (No. 4) - 15 Finish
Matt Brown, petarung Amerika Serikat lainnya, juga memiliki 15 finish, berbagi peringkat keempat. Dengan 13 KO dan 2 submission, Brown menunjukkan kecenderungan yang jelas untuk mengakhiri pertarungan dengan pukulan, namun juga memiliki kemampuan untuk mencari submission. Dikenal dengan julukan 'The Immortal', Brown adalah petarung yang sangat agresif dan pantang menyerah, yang selalu maju dan mencari penyelesaian. Gaya bertarungnya yang brutal dan kemauan untuk terlibat dalam baku hantam telah menghasilkan banyak finish yang mendebarkan, mengukuhkan tempatnya sebagai salah satu penghibur terkemuka di divisi welterweight UFC.
Peringkat | Nama | Indikator | Indikator tambahan |
---|---|---|---|
No. 1 | ![]() | 20 | KO/TKO - 4 |
No. 2 | ![]() | 19 | KO/TKO - 6 |
No. 3 | ![]() | 16 | KO/TKO - 10 |
No. 4 | ![]() | 15 | KO/TKO - 15 |
No. 4 | ![]() | 15 | KO/TKO - 13 |
No. 6 | ![]() | 14 | KO/TKO - 10 |
No. 6 | ![]() | 14 | KO/TKO - 11 |
No. 8 | ![]() | 13 | KO/TKO - 7 |
No. 8 | ![]() | 13 | KO/TKO - 11 |
No. 8 | ![]() | 13 | KO/TKO - 5 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 6 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 1 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 10 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 5 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 2 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 1 |
No. 11 | ![]() | 12 | KO/TKO - 5 |
No. 18 | ![]() | 11 | KO/TKO - 3 |
No. 18 | ![]() | 11 | KO/TKO - 5 |
No. 18 | ![]() | 11 | KO/TKO - 7 |