Borussia Dortmund dikenal sebagai klub yang strategis dalam bursa transfer, namun data menunjukkan mereka juga berani mengeluarkan dana besar untuk pemain berbakat. Perekrutan termahal dalam sejarah klub adalah Ousmane Dembélé dengan biaya transfer mencapai €35 juta. Beberapa nama besar lainnya seperti Sébastien Haller, Mats Hummels, dan Jude Bellingham juga masuk dalam daftar teratas, menunjukkan investasi signifikan klub dalam beberapa tahun terakhir untuk memperkuat skuad.
Biaya transfer adalah kompensasi yang dibayarkan oleh satu klub sepak bola ke klub lain untuk mendapatkan hak atas seorang pemain yang masih terikat kontrak. Jumlah ini dinegosiasikan antara kedua klub dan dapat sangat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia pemain, sisa kontrak, dan potensi. Biaya ini merupakan salah satu aspek paling fundamental dalam bisnis sepak bola modern.
Borussia Dortmund telah lama membangun reputasi sebagai salah satu klub paling cerdas di Eropa dalam hal kebijakan transfer. Model bisnis mereka yang berfokus pada identifikasi, pengembangan, dan penjualan talenta muda dengan keuntungan besar telah menjadi studi kasus dalam manajemen sepak bola modern. Namun, analisis mendalam terhadap pengeluaran mereka menunjukkan gambaran yang lebih kompleks, di mana investasi besar juga dilakukan untuk memastikan daya saing di level domestik dan Eropa.
Strategi Investasi pada Talenta Muda
Fondasi utama dari kebijakan perekrutan Dortmund adalah investasi pada pemain muda dengan potensi kelas dunia. Nama-nama seperti Ousmane Dembélé, Jude Bellingham, dan Jadon Sancho adalah contoh utama dari strategi ini. Dembélé, yang direkrut dengan biaya €35 juta, menjadi bukti keberanian klub untuk membayar mahal demi bakat yang luar biasa. Investasi ini sering kali terbayar lunas, tidak hanya melalui kontribusi di lapangan tetapi juga melalui keuntungan finansial yang signifikan saat pemain tersebut dijual ke klub yang lebih besar. Perekrutan Jude Bellingham dari Birmingham City dengan biaya lebih dari €30 juta saat ia baru berusia 17 tahun menegaskan kembali komitmen Dortmund pada model ini. Mereka tidak ragu untuk bersaing dengan klub-klub top Eropa lainnya untuk mendapatkan tanda tangan talenta remaja terbaik di dunia.
Keseimbangan dengan Pemain Berpengalaman
Meskipun fokus pada talenta muda sangat kuat, Dortmund memahami pentingnya keseimbangan dalam skuad. Untuk itu, mereka secara berkala merekrut pemain yang lebih berpengalaman untuk memberikan stabilitas, kepemimpinan, dan kualitas instan. Kembalinya Mats Hummels dari Bayern Munich dengan biaya lebih dari €30 juta adalah contoh sempurna dari pendekatan ini. Perekrutan pemain seperti Axel Witsel, Emre Can, dan Marcel Sabitzer juga menunjukkan bahwa klub bersedia mengeluarkan dana untuk pemain matang yang dapat segera memperkuat tim inti dan menjadi mentor bagi para pemain muda. Langkah ini penting untuk menjaga performa tim tetap kompetitif sambil terus mengembangkan generasi bintang berikutnya.
Dominasi Pengeluaran di Lini Depan dan Tengah
Analisis pengeluaran berdasarkan posisi menunjukkan bahwa sebagian besar investasi terbesar Dortmund dialokasikan untuk pemain menyerang dan gelandang. Perekrutan seperti Sébastien Haller, Donyell Malen, Karim Adeyemi, dan Henrikh Mkhitaryan menempati posisi atas dalam daftar belanja klub. Hal ini mencerminkan filosofi sepak bola menyerang yang telah menjadi ciri khas Dortmund. Dengan menginvestasikan dana besar pada penyerang dan gelandang kreatif, klub memastikan bahwa mereka selalu memiliki kekuatan ofensif yang mampu membongkar pertahanan lawan. Investasi pada posisi ini juga sejalan dengan model bisnis mereka, karena pemain menyerang yang produktif sering kali memiliki nilai jual kembali yang sangat tinggi di pasar transfer.
Keberlanjutan Finansial dan Tantangan Masa Depan
Model transfer Borussia Dortmund sering dipuji karena keberlanjutan finansialnya. Kemampuan untuk menghasilkan keuntungan besar dari penjualan pemain memungkinkan mereka untuk terus berinvestasi kembali ke dalam skuad tanpa harus bergantung pada suntikan dana eksternal yang besar. Namun, model ini juga memiliki tantangan. Ketergantungan pada siklus jual-beli pemain dapat menyebabkan fluktuasi performa tim dari musim ke musim. Kehilangan pemain kunci secara teratur berarti klub harus terus-menerus membangun kembali dan mengintegrasikan pemain baru. Keberhasilan Dortmund di masa depan akan bergantung pada kemampuan mereka untuk terus mengidentifikasi talenta elit sambil mempertahankan inti skuad yang cukup kuat untuk bersaing memperebutkan gelar.
Poin penting
Investasi pada Talenta Muda sebagai Model Bisnis
- Borussia Dortmund secara konsisten menginvestasikan dana besar pada pemain muda berbakat dengan potensi kelas dunia.
- Perekrutan seperti Ousmane Dembélé dan Jude Bellingham menunjukkan keberanian klub untuk membayar mahal demi talenta remaja.
- Strategi ini tidak hanya meningkatkan kualitas skuad tetapi juga menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan saat pemain dijual.
Keseimbangan Skuad dengan Pemain Berpengalaman
- Selain pemain muda, Dortmund juga merekrut pemain berpengalaman untuk memberikan stabilitas dan kepemimpinan.
- Kembalinya Mats Hummels dan perekrutan Axel Witsel adalah contoh investasi pada pemain matang.
- Kombinasi pemain muda dan senior ini bertujuan untuk menjaga daya saing tim sambil membimbing talenta baru.
Fokus Pengeluaran pada Lini Serang
- Sebagian besar rekor transfer klub dialokasikan untuk pemain di posisi menyerang dan gelandang.
- Nama-nama seperti Sébastien Haller, Karim Adeyemi, dan Donyell Malen menunjukkan prioritas klub pada kekuatan ofensif.
- Investasi ini sejalan dengan filosofi sepak bola menyerang yang menjadi identitas klub.
Peringkat teratas
No. 1 Ousmane Dembélé €35 jt
Direkrut dari Stade Rennais pada musim 16/17, transfer Ousmane Dembélé menjadi rekor pembelian termahal dalam sejarah Borussia Dortmund. Di usianya yang masih sangat muda, ia menunjukkan bakat luar biasa dengan kecepatan, dribel, dan kemampuan bermain dengan kedua kaki. Investasi besar ini terbukti sangat menguntungkan, karena ia hanya bermain satu musim sebelum dijual ke FC Barcelona dengan keuntungan finansial yang masif, menjadikannya salah satu bisnis transfer tersukses bagi BVB.
No. 2 Sébastien Haller €31 jt
Didatangkan dari Ajax Amsterdam pada musim 22/23, Sébastien Haller direkrut untuk mengisi kekosongan di lini depan setelah kepergian Erling Haaland. Biaya transfer yang signifikan ini mencerminkan statusnya sebagai penyerang yang terbukti tajam di level Eropa. Meskipun kariernya di Dortmund sempat terganggu oleh masalah kesehatan, perekrutannya menunjukkan niat klub untuk mendatangkan penyerang tengah yang matang dan berkualitas untuk memimpin lini serang.
No. 3 Mats Hummels €30,5 jt
Kepulangan Mats Hummels dari Bayern Munich pada musim 19/20 menjadi salah satu transfer termahal Dortmund. Biaya ini dikeluarkan untuk membawa kembali seorang pemimpin dan bek tengah kelas dunia yang sudah sangat mengenal klub. Transfer ini menandakan pergeseran strategi, di mana Dortmund bersedia membayar mahal untuk pengalaman dan stabilitas di lini pertahanan, serta untuk memperkuat identitas dan kepemimpinan di dalam skuad.
No. 3 Jobe Bellingham €30,5 jt
Menyusul kesuksesan luar biasa kakaknya, Jude Bellingham, Borussia Dortmund kembali berinvestasi besar pada talenta muda dari Inggris dengan merekrut Jobe Bellingham dari Sunderland. Biaya transfer yang setara dengan Mats Hummels ini menunjukkan kepercayaan besar klub terhadap potensinya. Perekrutan ini menegaskan kembali strategi Dortmund dalam mengidentifikasi dan mengamankan talenta keluarga, berharap dapat mengulangi kesuksesan pengembangan pemain kelas dunia.
No. 5 Jude Bellingham €30,2 jt
Direkrut dari Birmingham City pada musim 20/21 saat baru berusia 17 tahun, transfer Jude Bellingham adalah salah satu investasi paling sukses dalam sejarah klub. Biaya yang dikeluarkan dianggap sebagai pertaruhan besar pada saat itu, namun ia dengan cepat berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Kontribusinya yang luar biasa di lapangan dan nilai jualnya yang meroket saat pindah ke Real Madrid menjadikan transfer ini sebagai contoh sempurna dari model bisnis Dortmund.
| Peringkat | Nama | Indikator | Indikator tambahan |
|---|---|---|---|
No. 1 | € 35juta | Rp666miliar 830juta | |
No. 2 | € 31juta | Rp590miliar 620juta | |
No. 3 | € 30juta 500ribu | Rp581miliar 94juta | |
No. 3 | € 30juta 500ribu | Rp581miliar 94juta | |
No. 5 | € 30juta 150ribu | Rp574miliar 426juta | |
No. 6 | € 30juta | Rp571miliar 568juta | |
No. 6 | € 30juta | Rp571miliar 568juta | |
No. 6 | € 30juta | Rp571miliar 568juta | |
No. 6 | € 30juta | Rp571miliar 568juta | |
No. 10 | € 28juta 500ribu | Rp542miliar 990juta | |
No. 11 | € 28juta | Rp533miliar 464juta | |
No. 12 | € 27juta 500ribu | Rp523miliar 937juta | |
No. 13 | € 25juta 500ribu | Rp485miliar 833juta | |
No. 13 | € 25juta 500ribu | Rp485miliar 833juta | |
No. 13 | € 25juta 500ribu | Rp485miliar 833juta | |
No. 16 | € 25juta | Rp476miliar 307juta | |
No. 16 | € 25juta | Rp476miliar 307juta | |
No. 16 | € 25juta | Rp476miliar 307juta | |
No. 19 | € 22juta 500ribu | Rp428miliar 676juta | |
No. 19 | € 22juta 500ribu | Rp428miliar 676juta |





